Patna, ibu kota negara bagian Bihar, India, kembali menjadi sorotan setelah pembunuhan brutal seorang gangster ternama, Chandan Mishra. Kejadian ini terjadi pada Kamis, 17 Juli 2025, di Rumah Sakit Paras, Patna, di mana Mishra sedang dirawat. Lima penyerang tak dikenal berhasil menerobos keamanan rumah sakit dan menembak mati Mishra di kamarnya. Insiden ini terekam kamera CCTV, menunjukkan keberanian dan perencanaan yang matang dari para pelaku.
Kematian Chandan Mishra di Rumah Sakit Paras
Mishra, yang baru saja dibebaskan bersyarat karena alasan medis, menjadi korban pembunuhan di ruang perawatannya. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan di Rumah Sakit Paras. Para pelaku berhasil mencapai lantai dua dan kamar nomor 209 tanpa hambatan berarti.
Setelah melancarkan aksinya, para penembak langsung melarikan diri. Kepolisian Patna kini tengah melakukan investigasi intensif untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif pembunuhan tersebut. Kejadian ini menjadi bukti betapa berbahayanya dunia kriminal di Bihar.
Profil Chandan Mishra: Jejak Kriminal Seorang Gangster
Chandan Mishra, putra Mantu Mishra, berasal dari Desa Sonbarsa, Buxar. Ia menjalani hukuman seumur hidup atas kasus pembunuhan. Beberapa kasus kriminal serius menjeratnya, sebelumnya ia dikenal sebagai sosok yang meneror masyarakat di distrik Buxar.
Mishra terlibat dalam kasus pembunuhan Rajendra Kesari pada tahun 2011. Kesari, pemilik toko Bhojpur Chuna Bhandar, ditembak mati di siang hari. Mishra dan Omkarnath Singh alias Sheru Singh kemudian dituduh sebagai pelaku utama.
Kasus Pembunuhan Rajendra Kesari
Kasus pembunuhan Rajendra Kesari menjadi titik balik dalam karier kriminal Chandan Mishra. Ia dan Sheru Singh menjadi terkenal karena aksi brutal mereka.
Keduanya kemudian melakukan berbagai kejahatan lain, termasuk pembunuhan seorang pengusaha di Buxar. Motifnya adalah untuk mendapatkan popularitas dan menciptakan rasa takut di kalangan pebisnis.
Vonis dan Masa Penjara
Pada Oktober 2013, Chandan Mishra divonis penjara seumur hidup atas kasus pembunuhan Rajendra Kesari. Ia dihukum berdasarkan pasal 302 (pembunuhan), 120B (konspirasi kriminal), 386 (pemerasan), 467, 468, 471 (pemalsuan) KUHP India, dan pasal 27 Undang-Undang Senjata Api.
Pada September 2012, Chandan Mishra telah dinyatakan bersalah. Vonis tersebut mengakhiri periode teror yang dilakukan olehnya dan kelompoknya di Bihar. Namun, kematiannya di rumah sakit menunjukkan bahwa bahkan di balik jeruji besi, pengaruh dan ancamannya masih terasa.
Dampak dan Tindak Lanjut Pembunuhan
Pembunuhan Chandan Mishra di rumah sakit menimbulkan kekhawatiran akan keamanan di fasilitas kesehatan di Patna. Kejadian ini juga menyoroti kembali tingginya angka kejahatan dan kekuasaan gangster di wilayah tersebut.
Pihak berwenang diharapkan meningkatkan upaya untuk mencegah kejadian serupa dan menindak tegas para pelaku kejahatan. Investigasi menyeluruh diperlukan untuk mengungkap jaringan dan motif di balik pembunuhan tersebut.
Kejadian ini sekali lagi menjadi pengingat akan kompleksitas dan kekerasan yang masih mewarnai kehidupan sosial di beberapa bagian India. Selain menuntut keadilan bagi korban, peristiwa ini juga menjadi panggilan untuk meningkatkan keamanan dan penegakan hukum. Semoga penyelidikan kepolisian dapat mengungkap seluruh detail dan aktor yang terlibat dalam pembunuhan brutal ini, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat Bihar.