Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) baru-baru ini memberikan pembekalan kepada penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) angkatan 4 dan Beasiswa Garuda 2025 gelombang 1. Pembekalan yang berlangsung di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025), bertujuan untuk mempersiapkan para penerima beasiswa dalam menghadapi tantangan studi di luar negeri.
Para penerima beasiswa, yang merupakan generasi muda terbaik Indonesia, akan dibekali dengan wawasan kebangsaan, etika akademik, dan keterampilan kolaboratif. Hal ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk menjadi duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia di dunia internasional.
Mewujudkan Visi Besar SDM Indonesia
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemendikbudristek, Ahmad Najib Burhani, menekankan pentingnya pembekalan ini dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul. Pembekalan dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang visi pembangunan SDM Indonesia.
Para peserta pembekalan diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan belajar di luar negeri secara maksimal. Mereka didorong untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia setelah menyelesaikan studi.
Beasiswa Indonesia Maju dan Beasiswa Garuda: Dua Program Unggulan
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) angkatan 4, yang sebelumnya dikelola oleh Pusat Prestasi Nasional, kini berada di bawah naungan Kemendikbudristek. Sebanyak 133 siswa terpilih akan melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri.
Program BIM, yang telah ditutup untuk tahun mendatang, memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi untuk belajar di luar negeri. Sementara itu, Beasiswa Garuda merupakan program baru yang memberikan kesempatan serupa kepada siswa SMA dan Madrasah Aliyah.
Jejaring Global dan Bidang Studi Prioritas
Beasiswa Garuda, bagian dari program Sekolah Unggulan Garuda, menawarkan kesempatan kepada sekitar 256 siswa untuk melanjutkan studi sarjana di berbagai universitas terkemuka di Asia, Australia, Amerika, dan Eropa. Program ini akan terus dibuka hingga tahun 2029.
Bidang studi yang diprioritaskan dalam Beasiswa Garuda mencakup kecerdasan buatan, teknologi energi bersih, rekayasa, dan sains material. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong perkembangan teknologi di Indonesia. Beberapa universitas tujuan antara lain National University of Singapore, Nanyang Technological University, UC Berkeley, UCLA, University of Toronto, dan Monash University.
Gubernur Lemhanas, Ace Hasan Syadzily, juga turut memberikan pembekalan kepada para penerima beasiswa. Pembekalan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga mencakup pengembangan karakter dan kepemimpinan.
Para penerima beasiswa diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia setelah menyelesaikan studi mereka di luar negeri. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan, mereka diharapkan dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa di berbagai bidang. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan SDM unggul melalui berbagai program beasiswa. Program Beasiswa Garuda dan BIM merupakan wujud nyata komitmen tersebut. Diharapkan, para penerima beasiswa dapat menjadi aset berharga bagi pembangunan bangsa di masa depan.