Pemerintah pusat mendorong pengembangan ekonomi kreatif di daerah dengan menjadikan Bali sebagai model pengembangan. Langkah ini diambil untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyatakan pentingnya belajar dari keberhasilan Bali dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan menyeluruh. Ia menekankan perlunya replikasi model tersebut di wilayah lain di Indonesia.
Bali: Model Pengembangan Ekonomi Kreatif
Bali telah menunjukkan kesuksesan luar biasa dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatifnya. Ekosistem yang kuat dan aktif di semua subsektor menjadi kunci keberhasilan ini.
Pemerintah Provinsi Bali secara aktif mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Dukungan ini terlihat dari berbagai program dan festival yang diselenggarakan, seperti Festival Paradise Island Clothing Association (PICA Fest).
Keunggulan Ekosistem Ekonomi Kreatif Bali
Salah satu keunggulan Bali adalah kemampuannya mengintegrasikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pariwisata, yang menyumbang 66 persen ekonomi Bali, menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.
Kreativitas masyarakat Bali juga menjadi faktor kunci. Masyarakat Bali secara alami memiliki kreativitas tinggi yang diterjemahkan dalam berbagai produk dan layanan ekonomi kreatif.
Target Nasional untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) menargetkan pembentukan nomenklatur dinas ekonomi kreatif di 45 persen provinsi dan 25 persen kabupaten/kota pada akhir tahun 2025. Target ini merupakan hasil kerja sama antar kementerian terkait.
Pembentukan nomenklatur dinas ini bertujuan untuk memberikan fokus dan adaptasi yang lebih baik terhadap kebutuhan daerah masing-masing. Dengan demikian, pengembangan ekonomi kreatif diharapkan lebih terarah dan efektif.
Strategi Akselerasi Kemen Ekraf
Kemen Ekraf kini berfokus pada akselerasi, bukan hanya inkubasi. Hal ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kreatif untuk “naik kelas” dan memasuki pasar nasional hingga internasional.
Pemerintah mendorong peningkatan jumlah pekerja di sektor ekonomi kreatif. Dalam 11 tahun terakhir, jumlah pekerja di sektor ini telah meningkat sebesar 29 persen, mencapai 26,5 juta tenaga kerja.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Tantangan ke Depan
Gubernur Bali I Wayan Koster menyambut baik inisiatif Kemen Ekraf dan menyatakan kesiapan Bali untuk membentuk struktur khusus penanganan ekonomi kreatif. Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam pengembangan sektor ini.
Meskipun Bali telah menunjukkan kesuksesan, tantangan tetap ada. Diversifikasi ekonomi tetap penting untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata dan meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap faktor eksternal. Pengembangan infrastruktur dan akses pasar juga perlu terus ditingkatkan.
Pemerintah pusat dan daerah perlu bekerja sama secara sinergis untuk memastikan keberhasilan pengembangan ekonomi kreatif di seluruh Indonesia. Dengan replikasi model Bali yang telah terbukti sukses, diharapkan ekonomi kreatif dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya kolaborasi dan adaptasi terhadap kondisi lokal menjadi kunci keberhasilan program ini. Keberhasilan ini akan berkontribusi pada peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.