Burnout kerja, kelelahan fisik dan emosional akibat tekanan pekerjaan, bukan hanya disebabkan oleh beban tugas yang berat. Lingkungan kerja yang tidak kondusif juga turut berperan besar.
Psikolog klinis Shafira Fawzia M.Psi. menjelaskan bahwa emosi negatif di tempat kerja, baik karena pekerjaan yang sulit maupun rekan kerja yang tidak kooperatif, dapat memicu burnout.
Untuk menjaga keseimbangan psikologis, Shafira menyarankan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada pengurangan emosi negatif, tetapi juga pada peningkatan emosi positif.
Menyeimbangkan Emosi Negatif dan Positif
Menangani burnout bukan hanya soal menghilangkan stres. Penting juga untuk secara aktif membangun emosi positif.
Hal ini dapat dilakukan melalui rutinitas kecil yang menyenangkan dan sesuai minat pribadi.
Aktivitas Sederhana untuk Mengatasi Burnout
Kegiatan yang disukai, bahkan yang sederhana, dapat menjadi penyeimbang setelah seharian bekerja.
Contohnya, membaca buku, mandi air hangat, atau bereksperimen dengan resep masakan baru.
Aktivitas ini berfungsi sebagai self-care, memberikan kesegaran emosional dan mental tanpa perlu waktu lama.
Yang terpenting, kegiatan tersebut harus sesuai minat dan tidak terasa membebani.
Pentingnya Self-Care untuk Kesehatan Mental
Self-care yang tepat dapat membantu memulihkan keseimbangan emosional dan mental setelah mengalami burnout.
Meskipun tampak sederhana, rutinitas self-care yang konsisten memberikan dampak positif jangka panjang.
Shafira menekankan pentingnya menyeimbangkan tekanan pekerjaan dengan aktivitas yang menyenangkan dan menyegarkan.
Dengan demikian, keseimbangan ini akan membantu mencegah dan mengatasi burnout secara efektif.
Mencari kegiatan yang disukai dan menjadikannya rutinitas harian adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental.
Kegiatan-kegiatan kecil ini, walaupun tampak sepele, dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi tingkat stres dan mencegah burnout.
Konsistensi dalam melakukan self-care merupakan investasi berharga untuk kesehatan mental jangka panjang.
Ingatlah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Prioritaskan diri sendiri dan temukan cara untuk menyeimbangkan kehidupan profesional dan personal.
Dengan demikian, produktivitas dan kebahagiaan akan lebih terjaga dan risiko burnout dapat diminimalisir.