Arab Saudi memfasilitasi pemulangan jemaah haji asal Iran yang tertahan di Arab Saudi. Penutupan wilayah udara Iran akibat serangan Israel menjadi penyebabnya. Pemulangan dilakukan melalui jalur udara domestik, dilanjutkan jalur darat menuju Iran.
Proses pemulangan ini dilakukan secara aman dan terkoordinasi dengan baik oleh berbagai otoritas terkait di Arab Saudi.
Instruksi Langsung dari Petinggi Arab Saudi
Pemulangan jemaah haji Iran ini merupakan instruksi langsung dari Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Kementerian Urusan Haji dan Umrah memimpin upaya ini, dimulai sejak Minggu, 15 Juni 2025.
Proses Pemulangan yang Terkoordinasi
Jemaah haji Iran pertama tiba di Bandara Arar, sebuah bandara domestik di Provinsi Perbatasan Utara Arab Saudi.
Mereka disambut oleh pejabat Kementerian Urusan Haji dan Umrah serta lembaga terkait lainnya yang membantu proses pemulangan hingga perbatasan Iran.
Tim lapangan Kementerian Urusan Haji dan Umrah bekerja sama dengan pihak Iran untuk memastikan pemulangan yang lancar, terhormat, dan cepat.
Rencana gabungan yang komprehensif telah disusun untuk memastikan kelancaran proses pemulangan.
Respons Terhadap Serangan Israel ke Iran
Instruksi pemulangan ini dikeluarkan pada Jumat, 13 Juni 2025, setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran.
Serangan tersebut menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran.
Teheran menanggapi dengan menutup wilayah udaranya.
Hal ini menyebabkan jemaah haji Iran tertahan di Arab Saudi dan membutuhkan proses pemulangan khusus.
Proses pemulangan jemaah haji Iran ini menunjukkan komitmen Arab Saudi dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan para jemaah haji, meskipun dalam situasi geopolitik yang kompleks. Kerjasama antara Arab Saudi dan Iran dalam situasi darurat ini juga menandakan adanya upaya untuk menjaga stabilitas regional, meskipun hubungan kedua negara masih tegang.
Keberhasilan pemulangan ini diharapkan dapat menjadi contoh kerja sama antar negara dalam mengatasi situasi sulit yang melibatkan warga negaranya di luar negeri.