Pesawat Saudia Airlines SV-5726 yang membawa 442 jamaah haji Indonesia dari Jeddah menuju Jakarta terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Selasa (17/6). Insiden ini dipicu oleh ancaman bom melalui surel yang diterima pihak berwenang pada pukul 07.30 WIB. Kejadian ini langsung memicu respons cepat dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan para jamaah.
Ancaman bom yang diterima melalui surel tersebut menyebutkan bahwa pesawat akan diledakkan. Informasi tersebut segera ditindaklanjuti dengan prosedur keamanan yang ketat. Pihak berwenang langsung bergerak cepat untuk mencegah potensi bahaya yang mengancam ratusan nyawa.
Ancaman Bom dan Pendaratan Darurat di Medan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan membenarkan adanya email ancaman bom tersebut. Email tersebut ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines SV-5726, yang rencananya akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Pesawat yang membawa 207 jamaah haji laki-laki dan 235 jamaah haji perempuan ini, dialihkan ke Bandara Kualanamu. Pendaratan darurat dilakukan pukul 10.55 WIB dan pesawat langsung diparkir di posisi terisolasi (isolated parking position) untuk mencegah risiko lebih lanjut.
Evakuasi Penumpang dan Pencarian Bom
Proses evakuasi jamaah haji berjalan dengan tertib dan lancar. Kopasgat diterjunkan untuk membantu evakuasi penumpang dan barang bawaan mereka. Tim Jihandak (penjinak bom) langsung melakukan penyisiran di dalam pesawat untuk mendeteksi keberadaan bom.
Meskipun evakuasi berjalan kondusif dan semua penumpang dilaporkan selamat, proses pemeriksaan masih berlangsung. Kepala Penerangan Kopasgat, Kolonel Pas Sumarsono, memastikan kondisi aman, namun belum dapat memastikan adanya temuan barang mencurigakan.
Pernyataan Resmi Pihak Berwenang
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menyatakan hingga saat itu belum ditemukan benda mencurigakan yang diduga bom di dalam pesawat maupun di bandara. Aparat bandara Kualanamu masih melakukan pengecekan menyeluruh.
Proses pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan menyingkirkan segala potensi ancaman. Kerja sama antara berbagai pihak, termasuk Kemenhub, operator penerbangan, dan Komite Keamanan Bandar Udara, menjadi kunci keberhasilan penanganan insiden ini.
Penyelidikan dan Kesimpulan Awal
Meskipun ancaman bom menyebabkan kepanikan dan tindakan evakuasi besar-besaran, hingga berita ini diturunkan, belum ada temuan benda yang dipastikan sebagai bom. Proses investigasi masih berlangsung untuk mengungkap identitas pengirim email ancaman dan motif di baliknya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman keamanan penerbangan. Respon cepat dan koordinasi yang efektif dari berbagai instansi terkait patut diapresiasi dalam menangani situasi darurat ini. Keberhasilan evakuasi ratusan jamaah haji tanpa korban jiwa merupakan bukti kesigapan dan profesionalisme tim penangan di lapangan. Pihak berwenang akan terus menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik ancaman bom ini.