Penutupan akses jalan di sisi selatan Perumahan Harapan Indah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan keresahan warga. Akses jalan tersebut merupakan jalur vital bagi masyarakat Kecamatan Tarumajaya dan Babelan untuk menuju Kota Bekasi bahkan Jakarta. Ketidaknyamanan ini telah memicu protes dan tuntutan agar akses jalan segera dibuka kembali.
Penutupan jalan yang berdampak pada aktivitas ekonomi warga ini menimbulkan berbagai keluhan, terutama terkait mobilitas dan efisiensi waktu tempuh. Kondisi ini menjadi sorotan mengingat pentingnya aksesibilitas jalan tersebut bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Jalan Tertutup, Warga Kabupaten Bekasi Mengeluhkan Gangguan Ekonomi
Ketua RT 002 Kampung Tanah Tinggi Kecamatan Tarumajaya, Zain Ali, mengungkapkan keprihatinannya. Jalan Harapan Indah menjadi akses utama warga Tarumajaya menuju Pondok Ungu Permai dan Jakarta. Penutupan jalan ini memaksa mereka menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh dan rawan macet.
Senada dengan Zain Ali, Ketua RW 008 Dusun III Desa Babelan, Jaya Sutisna, juga menyampaikan keberatannya. Ia menjelaskan bahwa penutupan jalan yang direncanakan hingga akhir tahun 2025, dengan alasan perbaikan, sangat mengganggu aktivitas warga.
Keluhan warga telah disampaikan secara resmi melalui surat yang ditandatangani bersama, ditujukan kepada pengembang Perumahan Harapan Indah dan ditembuskan ke Lurah Setia Asih dan Camat Tarumajaya.
Perbaikan Saluran dan Jembatan Jadi Alasan Penutupan
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, menjelaskan bahwa penutupan akses jalan disebabkan oleh pekerjaan perbaikan saluran dan jembatan di area tersebut. Pekerjaan ini dikerjakan oleh PT Hasana Damai Putra (HDP), pengembang Perumahan Harapan Indah.
Awalnya, akses jalan ditutup total. Namun, atas desakan dari Dinas Perhubungan, PT HDP akhirnya membuka satu jalur akses. Pihak dinas juga meminta agar PT HDP menyediakan akses alternatif lain untuk meminimalisir kemacetan dan gangguan mobilitas warga.
Upaya Pemkab Bekasi Mencari Solusi
Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi menyatakan akan terus memantau situasi di lapangan. Komunikasi intensif dilakukan dengan PT HDP untuk memastikan agar pekerjaan perbaikan infrastruktur berjalan lancar tanpa terlalu mengganggu akses publik.
Selain membuka satu jalur, upaya untuk membuka akses alternatif lain sedang dikaji dan diupayakan oleh pihak terkait. Hal ini untuk memastikan kelancaran akses jalan dan mengurangi dampak negatif penutupan jalan terhadap perekonomian warga.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen untuk mencari solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan pembangunan infrastruktur dan kebutuhan mobilitas warga. Diharapkan, proses perbaikan dapat diselesaikan secepat mungkin tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat.
Ke depan, koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, pengembang, dan masyarakat sangat penting untuk mencegah kejadian serupa dan memastikan pembangunan infrastruktur tidak mengganggu aksesibilitas publik.