Bayi dan balita memiliki kecenderungan memasukkan benda ke mulut sebagai bagian dari proses eksplorasi. Sayangnya, kebiasaan ini menyimpan risiko serius, terutama jika benda tersebut tertelan dan menyebabkan gangguan bahkan kerusakan pada saluran cerna. Hal ini menjadi perhatian penting bagi para orang tua untuk selalu waspada dan menjaga keamanan lingkungan sekitar anak. Pentingnya kewaspadaan ini semakin ditekankan oleh dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A, Subsp.G.H., seorang Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi. Beliau memaparkan beberapa benda yang sering tertelan anak dan bahayanya bagi kesehatan.
Benda-benda yang Sering Tertelan Anak dan Bahayanya
Anak-anak, terutama bayi dan balita, seringkali menelan benda-benda kecil tanpa disadari. Beberapa benda ini dapat menyebabkan masalah serius pada sistem pencernaan mereka. Penting bagi orang tua untuk memahami risiko dan cara pencegahannya.
Koin: Ancaman yang Tersembunyi di Benda Sehari-hari
Koin, terutama koin pecahan kecil seperti Rp 1.000, merupakan salah satu benda yang paling sering tertelan anak. Ukurannya yang kecil dan permukaannya yang licin membuat koin mudah masuk ke kerongkongan saat anak bermain. Jika tertelan, koin dapat menyebabkan kesulitan menelan, nyeri dada, dan muntah. Koin yang tidak dikeluarkan dalam waktu 24 jam dapat mengganggu aliran makanan dan memerlukan penanganan medis segera. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap anak saat bermain sangat penting untuk mencegah kejadian ini.
Baterai Kancing: Bahaya Tersembunyi di Perangkat Elektronik
Baterai kancing kecil yang biasa ditemukan pada mainan, jam tangan, atau perangkat elektronik lainnya juga sangat berbahaya jika tertelan. Risiko ini lebih tinggi pada bayi yang gemar memasukkan benda ke mulut. Bahaya baterai kancing tidak hanya pada penyumbatan saluran cerna. Baterai ini juga dapat menyebabkan luka bakar kimia yang serius, bahkan dalam hitungan jam dapat menyebabkan robekan atau lubang di saluran cerna. Ini merupakan ancaman yang paling berbahaya di antara benda-benda yang sering tertelan anak.
Magnet: Ancaman Ganda dari Benda Kecil
Magnet kecil, meskipun tampak tidak berbahaya, dapat menimbulkan komplikasi serius jika tertelan, terutama jika lebih dari satu. Jika dua magnet tertelan dan berada pada posisi yang berjauhan, tarikan magnetik saat keduanya bertemu di dalam perut dapat menyebabkan penjepitan jaringan usus. Penjepitan ini berpotensi menimbulkan perdarahan dan robekan pada saluran cerna. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan magnet jauh dari jangkauan anak-anak.
Peniti atau Jarum Pentul: Risiko Tersembunyi dalam Kehidupan Sehari-hari
Bukan hanya balita, remaja perempuan juga berisiko menelan peniti atau jarum pentul, terutama saat menggunakan hijab. Peniti yang tertelan dalam keadaan tertutup umumnya dapat melewati saluran cerna tanpa menimbulkan luka. Namun, peniti atau jarum pentul dalam keadaan terbuka atau yang sangat tajam dapat tertancap di dinding usus, menyebabkan infeksi dan komplikasi lainnya. Perlu kehati-hatian ekstra dalam penggunaan peniti dan jarum pentul, terutama di sekitar anak-anak.
Cairan Berbahaya: Ancaman yang Tak Kasat Mata
Selain benda padat, cairan berbahaya seperti pembersih, pewangi, atau bahan kimia rumah tangga juga dapat tertelan anak, terutama jika disimpan dalam wadah yang tampak seperti minuman. Hal ini perlu diwaspadai terutama oleh orang tua bayi. Cairan berbahaya dapat menyebabkan iritasi, luka bakar, robekan, atau penyempitan pada saluran cerna, tergantung pada jenis dan konsentrasi kimianya. Penyimpanan yang aman dan jauh dari jangkauan anak sangat penting untuk mencegah kejadian ini. Kesimpulannya, menjaga keamanan anak dari risiko menelan benda asing memerlukan kewaspadaan dan pencegahan yang cermat. Orang tua perlu memahami bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai benda, serta menyimpan benda-benda berbahaya di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalisir risiko dan menjaga kesehatan anak.