Senin pagi (9/6/2025), suasana haru menyelimuti halaman Markas Kodim 0619 Purwakarta. 45 pelajar SMA dari Purwakarta, Subang, dan Karawang bersiap memulai program pendidikan semi militer selama tiga pekan di barak Rindam Bandung.
Bukan liburan atau kompetisi, kehadiran mereka merupakan bagian dari Program Pendidikan Berkarakter Semi Militer inisiatif Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Program ini difokuskan pada siswa dengan riwayat kenakalan, seperti bolos sekolah, merokok, hingga tawuran.
Pengorbanan Orangtua dan Harapan Perubahan
Pemberangkatan para siswa berlangsung emosional. Tangis dan pelukan orangtua mengiringi langkah anak-anak mereka menuju pembinaan ketat.
Caswati, orangtua siswa dari Subang, mengungkapkan kebahagiaan sekaligus kesedihannya. Ia berharap program ini membentuk karakter anaknya yang lebih disiplin.
Cicih, ibu siswa dari Purwakarta, menyatakan kesedihannya meskipun awalnya mendaftarkan anaknya karena emosi. Ia berharap anaknya berubah setelah mengikuti program ini.
Program Pendidikan Berkarakter Semi Militer: Seleksi Ketat dan Dukungan Masyarakat
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menjelaskan animo pendaftaran tinggi, namun seleksi dilakukan ketat.
Seleksi memastikan kesiapan siswa dan orangtua. Hanya siswa dan keluarga yang benar-benar siap yang dikirim ke Rindam.
Gelombang kedua ini melibatkan 45 siswa. Purwakarta menyumbang 19 siswa, sisanya dari Subang dan Karawang.
Harapan Terwujudnya Pribadi yang Lebih Disiplin dan Bertanggung Jawab
Program ini diharapkan membentuk karakter siswa yang lebih baik. Mereka diharapkan menjadi pribadi yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Program ini menjadi solusi bagi siswa bermasalah. Pembinaan semi militer diharapkan mampu mengubah perilaku mereka.
Keberhasilan program ini akan terlihat dari perubahan perilaku siswa. Mereka diharapkan mampu menerapkan disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Keberangkatan 45 siswa ke barak militer Rindam Bandung menandai harapan besar akan perubahan positif pada generasi muda. Dukungan orang tua dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini dalam membentuk karakter yang lebih baik dan bertanggung jawab. Program ini juga menjadi contoh nyata peran serta berbagai pihak dalam mengatasi masalah kenakalan remaja.