Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim manajer Manchester City, Pep Guardiola, menolak bersalaman dengan seorang delegasi Israel. Klaim ini telah ditelusuri dan dinyatakan tidak benar oleh tim Cek Fakta Kompas.com.
Faktanya, pria yang diabaikan Guardiola bukanlah delegasi Israel, melainkan Alan Smith, mantan manajer Crystal Palace. Kejadian ini terjadi setelah pertandingan Community Shield 2023 antara Manchester City dan Arsenal.
Narasi Hoaks di Media Sosial
Video yang salah tersebut tersebar luas di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram dan Facebook. Narasi yang beredar menekankan sikap Guardiola yang dinilai menolak jabat tangan dengan perwakilan Israel.
Dalam video tersebut, terlihat Guardiola bersalaman dengan beberapa orang, namun mengabaikan Alan Smith. Narasi yang menyertai video tersebut kemudian memanipulasi kejadian ini untuk mendukung klaim yang tidak berdasar.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com melacak asal-usul video tersebut ke kanal YouTube The Emirates FA Cup. Cuplikan video tersebut memperlihatkan momen setelah pertandingan Community Shield 2023.
Video menunjukkan Guardiola bersalaman dengan sejumlah orang, kemudian tampak melewatkan Alan Smith. Ini kemudian diinterpretasikan secara salah oleh penyebar hoaks.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, terungkap bahwa Alan Smith hadir sebagai tamu undangan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), bukan sebagai perwakilan Israel.
Smith sendiri telah mengklarifikasi bahwa ia bukan delegasi Israel dan menjelaskan kemungkinan Guardiola tidak fokus sehingga tidak bersalaman dengannya. Ia menambahkan bahwa hubungannya dengan petinggi Manchester City baik-baik saja.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Pep Guardiola terkait insiden tersebut.
Klarifikasi dan Kesimpulan
Kesimpulannya, klaim yang menyatakan Pep Guardiola menolak bersalaman dengan delegasi Israel adalah keliru dan tidak berdasar. Video yang beredar telah diinterpretasikan secara salah.
Pria yang tidak dijbat tangan Guardiola adalah Alan Smith, tamu undangan FA, bukan perwakilan Israel. Penyebaran video ini merupakan contoh nyata penyebaran informasi yang menyesatkan di media sosial.
Kejadian ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Memastikan kebenaran informasi dari sumber yang terpercaya akan mencegah penyebaran hoaks dan misinformasi.
Penting bagi pengguna media sosial untuk selalu kritis dan teliti dalam menyaring informasi yang diterima, agar tidak menjadi bagian dari penyebaran berita bohong.
Dengan demikian, informasi yang beredar mengenai penolakan jabat tangan Pep Guardiola terhadap delegasi Israel terbukti tidak benar. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya mengecek kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut di media sosial.